`Contoh
contoh Belajar
1.Contoh
Belajar Classical conditioning
Setiap pagi mama selalu
berlangganan dengan tukan Sayur.Situkang Sayu selalu Naik sepeda motor.Pada hari
hari pertama kali ,bapak tukang sayur selalu parker tepat didepan rumah dengan suara
khas motornya dan kemudian membunyikan klakson yang membuat mama keluar dari rumah
untuk membeli sayur.Tapi hari hari berikutnya mendengar suara motornya si tukang
sayur saja mama langsung keluar membeli tanpa si tukang sayur Membunyikan klakson.UCS
=klakson CS = Suara Motor UCR dan CR = mama
keluar Rumah (Glory Sepsi Sinaga)
Sekitar 5
tahun yang lalu ayah saya membeli motor yang khusus buat ke kantor dan ke ladang
saja karna berhubung kantor ayah saya dekat dengan rumah tempat kami tinggal (kira-kira
300 meter dari rumah). Jadi ayah saya membeli motor yang sudah model lama dan suaranya
memang khas sekali. Jadi ketika ayah saya pulang kerja kami selalu membukakan pintu
belakang untuknya. Kemudian ayah saya menggunakan motor barunya tersebut dengan
suara yang khas kemudian setelah sampai dibelakang ia membunyikan klakson motor
sebagai tanda minta dibukakan pintu. Nah kejadian ini berulang sampai beberapa kali.
Namun, setelah beberapa kali melakukan hal itu pasa akhirnya ayah tidak menggunakan
klakson lagi karna takut mengganggu. Kemudian karna ayah tidak menggunakan klakson
lagi dan saya pun terbiasa dengan suara motor ayah saya. Jadi, saya belajar untuk
mengenal suara motor ayah saya dan langsung membuka pintu tanpa adanya tanda bunyi
klakson. (Franisa M Ketaren )
Dulu saya
pernah mendengar decitan ban mobil dari sebuah kecelakaan dan saya merinding.
Namun sekarang ketika saya hanya mendengar decitan ban saja saya merasa
merinding. (Hani nur yulianti)
Pada waktu saya masih di
sekolah dasar, kami memelihara ayam kampung yang kami tempatkan di dalam kandang.
Kandang ayam ini sangat dekat dengan pintu belakang rumah. Orang tua saya memberi
pakan ayam itu setiap pagi dan sore. Ketika ayah saya mau memberi pakan ayam-ayam
itu (unconditional stimulus) maka ayam itu akan berlarian di dalam kandangnya (unconditional
respon). Tetapi ketika pada pagi hari saya ke belakang rumah dan membuka pintu yang
mengeluarkan bunyi dan memberi pakan pada ayam maka ayam itu juga berlarian di dalam
kandang. Pada hari selanjutnya setiap kali ada bunyi pintu yang terbuka (conditional
stimulus) maka ayam-ayam itu juga beralari di dalam kandangnya (conditional respon).(Neforius
Halawa)
Belakangan ini sangat saya menyukai mie ayam yang lewat didepan
kos-kosan. Penjual mie ayam (unconditional stimulus) tersebut berjualan dengan cara
berkeliling dengan menggunakan gerobak dorong. Dan sebagai penanda, penjual mengeluarkan
sebuah bunyi yang dihasilkan oleh ketukan mangkuk kaca dan sendok (conditioned stimulus).
di saat-saat awal saya membeli mie ayam tersebut hanya ketika penjual mie ayam itu telah berada hampir di depan rumah (unconditioned
responses). Namun, lama kelamaan saya terbiasa dengan bunyi yang dikeluarkan oleh
penjual itu. Dan akhirnya sekarang ini hanya dengan mendengar suaranya saja saya
langsung berlari keluar rumah (conditioned Response) (Putri Ayuni )
2.Contoh
Belajar Operan conditioning
Saya masih mengingat jelas,ketika
masih di sekolah dasar hamper setiap pulang sekolah saya dan kakak laki laki saya
harus Tidur siang.tapi kami berdua selalu melanggar hingga suatu saat ayah akan
menjanjikan kami Nasi goreng buatannya dan itu berhasil membuat kami berdua jadi
tidur siang.Tapi pernah suatu saat kami berdua malah memilih menonton televise kami
pun dimarahi Ayah dan dilarang menonton televise selama 3 hari.Akhirnya kami pun
tidak pernah melanggar lagi.(Glory Sepsi Sinaga)
Ketika
Saya akan berangkat ke sekolah, Saya selalu mencium tangan kedua
orangtua saya
dan mendapat pujian “anak pintar” dari orangtua saya sehingga saya tidak
pernah melupakan mencium tangan ketika akan bepergian. (Ramadani Barus)
Saya sangat gemar melukis hal apapun, alam, ruangan bahkan
manusia. Tetapi saya selalu merasa tidak percaya diri dan tidak berani menunjukkan
hasil lukisan saya. Sampai saat teman saya menemukan lukisan yang saya sembunyikan
dan berkata bahwa lukisan saya bagus, kemudian hari saya menunjukkan lukisan saya
pada teman yang lainnya dan mereka juga memuji lukisan saya dan sampai sekarang
saya cukup percaya diri untuk menjual hasil lukisan saya yang meggambarkan wajah.(Putri
Ayuni)
Sekitar 12 belas tahun yang
lalu saya pernah mengalami sakit perut. Itu sangat sakit karena pada saat itu saya
masih kecil. Lalu saudara saya membuatkan obat yaitu minuman yang dicampur dengan
gula dan garam yang lebih dominan rasa asinnya
dibandingkan dengan rasa manisnya. Saya tidak suka meminumnya karena obat tersebut
dibuat sampai 1 botol aqua dan saya harus menghabiskannya. Saudara saya tersebut
lalu berjanji kalau saya bisa menghabiskan minuman tersebut maka kami akan pergi
jalan-jalan pada sore hari. Saya pun bisa menghabiskan obat tersebut dan dan kami
lalu pergi jalan-jalan pada sore hari seperti yang telah dijanjikan oleh saudara saya. (Neforius
Halawa )
Sekitar 5
bulan yang lalu ketika saya masih menduduki semester 1, saya diberi arahan oleh
orang tua saya agar saya jangan boros. Jadi, saya diberikan uang saku mingguan.
Ayah saya berkata jika saya tidak boros dan di akhir semester saya memiliki sisa
uang saku maka handphone saya akan diganti dengan yang baru. Pada akhirnya saya
mencoba untuk tidak boros dan menyisakan uang saku saya. Kemudian ayah saya menepati
janjinya dan mengganti handphone saya dengan yang baru. (Franisa M ketaren)
seorang anak
yang dulunya selalu mendapat peringkat,kemjdian dia memperoleh nilai rapot yang
menurun dan begitu juga dengan peringkatnya yang menurun.Kemudian orang tuanya menegurnya
dan memberi anak itu nasehat, kemudian anak tersebut lebih giat belajar dan bisa
kembali mendapat niali ujian yang bagus,dan peringkat nya juga naik.(Wulan
Azizah)
3.Contoh
Belajar Kognisi
Saya mempunyai seorang adikku
kecil yang usianya beda jauh dari saya namaya adalah Jio.Ketika berumur 3 tahun
Jio sangat suka menonton film Upin Ipin,ketika suatu saat di film itu tentang menggosok gigi dan jika malas menggosok
gigi,gigi nya akan berlubang dan sakit.Di Episode itu juga ditunjukkan bagaimana
Upin dan Ipin sedang menggosok gigi,adikku Jio pun langsung mengikutinya dan raji
menggosok gigi.Pada suatu saat ia juga mau menggambar atau melukis apa saja yang
dilihatnya misalkan pesawat mainannya dan terkadang ia juaga mau membentu bentuk
hewan dari tanah seperti pernah ia membentuk seekor buaya.(Glory SepsiSinaga)
Salah satu
hobby saya adalah mendengarkan lagu. Jadi, pada saat saya mendengarkan lagu saya
menikmati lagu tersebut dengan baik. Kemudian di lain waktu saya mendengarkannya
lagi. Nah, kemudian di lain waktu lagi saya mendengarkan lagi itu dan tidak sengaja
saya ikut bernyayi dan menyanyikan lagu itu dengan lirik yang pas. Disini saya tidak
sengaja belajar mengingat lirik lagu tersebut dan ikut bernyanyi.(Franisa M Ketaren)
Awal
mula saya bermain rubik, berhari-haripun saya tidak dapat menyelesaikan tata letak
warna rubik tersebut. Saya berlatih dan mempelajari teknik singkat agar dapat mempelajari
rubik tersebut secara otodidak. Dan karena mempelajari dan menghafal langkah demi
langkah teknik secara rutin hingga akhirnya
saya dapat menyelesaikan rubik hanya dalam hitungan menit. (Putri
Wahyuni )
Sekitar kelas satu SD saya
sering diajak saudara ayah saya ke pasar untuk membeli buah-buahan. Setiap kali
kami ke pasar kami selalu berjalan kaki karena pasar tersebut tidak terlalu jauh.
Kami selalu melewati jalan yang berbeda setiap pergi ke pasar, dan setiap pulang
dari pasar maka saudara ayah saya akan pura-pura lupa sehingga dia membuat saya
mengingat setiap jalan yang sudah kami lewati walaupun saya sering lupa jalannya.
Ketika saya bilang bahwa saya lupa jalannya maka saudara ayah saya ini akan tersenyum
dan kembali menunjukan jalan yang tepat.(Neforius Halawa)
Saat bermain game balap
saya mencari cara agar bisa menjadi juara 1 yaitu mencari jalan potong. (Hani nur yulianti)
Komentar
Posting Komentar